Netflix Diujung Tanduk, 300 Karyawannya Langsung di PHK

Netflix harus kembali melakukan PHK terhadap 300 karyawannya di kuartal kedua tahun 2022. Usut punya usut, aksinya ini disebabkan karena Netflix kehilangan banyak subscribernya.

Sejatinya, Netflix merupakan salah satu platform streaming terbesar di dunia dengan torehan pendapatan sebesar 29,7 miliar USD pada tahun 2021 lalu, mengalahkan beberapa pesaingnya.

Namun, keadaan tersebut mendadak berubah ketika memasuki tahun 2022. Platform besutan Reed Hastings dan Marc Randolph tiba-tiba kehilangan banyak subscribernya yang menyebabkan kondisi finansialnya mulai terganggu.

Netflix Kembali PHK 300 Karyawannya, Terancam Gulung Tikar?

Baru-bari ini, Netflix mengumumkan jika pihaknya telah merumahkan sebanyak 300 karyawannya yang disebabkan penurunan jumlah subscriber selama beberapa bulan terakhir.

Baca Juga: Penulis Akui Wasp Pernah Direncanakan Hadir di Doctor Strange 2

“Hari ini kami dengan sedih melepaskan sekitar 300 karyawan, Sementara kami terus berinvestasi secara signifikan dalam bisnis ini, kami membuat penyesuaian ini sehingga biaya kami tumbuh sejalan dengan pertumbuhan pendapatan kami yang lebih lambat,” kata Netflix dalam keterangan resminya.

Diketahui, Netflix telah kehilangan 200 ribu subscribernya pada kuartal pertama tahun 2022. Tercatat, selama periode Januari hingga Maret 2022 jumlah pelanggan platform tersebut turun dari 221,84 juta menjadi 221,64 juta.

Netflix PHKNetflix PHKNetflix PHK
Photo: India Today

Sebelumnya, pada bulan Mei lalu Netflix juga telah memecat 150 karyawannya, akibat pertumbuhan ekonomi perusahaan itu yang mulai tidak stabil.

Bukan tidak mungkin, Netflix akan kembali melakukan hal yang sama kepada karyawannya jika dalam beberapa bulan ke depan kondisi finansialnya tidak kunjung membaik.

Baca Juga: Penunjukan Chris Pratt Sebagai VO Film Mario Bross Dikritik, Produser Pasang Badan!

Untuk menyiasatinya, Netflix sepertinya akan membuat kebijakan baru berupa penyematan iklan di dalam platformnya. Meskipun rencananya ini menuai protes dari para subscribernya, namun Netflix mau tidak mau harus tetap menjalankannya demi menyelamatkan perusahaannya dari krisis finansial.