Jujurly, Ini Review Game Vanaris Tactics

Jujurly, Ini Review Game Vanaris Tactics

Vanaris Tactics adalah sebuah game indie yang dikembangkan oleh solo developer asal Brazil, Matheus Reis; dan diterbitkan oleh Toge Productions. Game ini bergenre turn-based strategy RPG dan berdurasi cukup singkat untuk dimainkan.

Mengangkat kisah seorang perempuan beserta dengan abang dan keponakannya, yang sedang berusaha kabur dari tempat tinggalnya, gim ini pada impresi pertamanya telah berhasil mengangkat isu feminisme di mana karakter utama tidak harus selalu laki-laki, dan perempuan juga bisa menjadi sosok yang kuat dan memimpin.

Dirilis pada Steam, game ini akan tersedia sejak 4 Agustus 2022 dan bisa dibeli dengan harga 69.999,- rupiah.

Pada artikel ini, penulis berkesempatan untuk bisa menikmati PC game ini hingga selesai, dan kurang lebih game ini bisa ditamatkan dengan durasi waktu kurang dari 6 jam.

Penasaran apakah game ini layak dibeli atau tidak? Mari kita simak review game Vanaris Tactics satu ini.

First Impression

Honest Review Vanaris Tactics

Honest Review Vanaris Tactics

Untuk kamu yang nge-fans dengan gameplay seperti Tactics Ogre ataupun Final Fantasy Tactics, kehadiran Vanaris Tactics bisa kamu jadikan sebagai salah satu alternatif untuk mengalahkan rasa rindu terhadap versi barunya yang tidak kunjung terbit.

Selain itu, selama memainkan gim Vanaris Tactics ini, penulis juga sempat beberapa kali merasa terhibur dengan keunikannya. Sebut saja item yang bernama espresso untuk memulihkan SP karakter.

Kehadiran item ini membuat penulis membayangkan sejenak bagaimana rasanya jika sedang berada di medan perang, dan ketika sedang kelelahan/terluka, para tentaranya malah meminum kopi.

Game ini diawali dengan 3 playable characters dan seiring berjalannya cerita, para pemain akan menemukan karakter-karakter baru yang akan turut mendukung misi dari sang karakter utama perempuan Morgana.

Selain itu, gim ini juga memiliki fitur yang disukai oleh para completionist, di mana jika kita menyelesaikan beberapa extra stages secara tuntas, maka pemain bisa merekrut karakter tambahan yang berada di luar cerita utama.

Gim ini juga memiliki klimaks cerita tragis yang akan dijumpai pada pertempuran terakhir. Meskipun secara keseluruhan, penulis sendiri masih tidak yakin dengan gambaran besar dari alur cerita yang disajikan, namun puncak cerita yang disajikan cukup untuk bisa dipahami dan disimpulkan sebagai sebuah tragedi bagi Morgana.

Barangkali jika dimainkan lagi dan dipahami dengan lebih seksama pada second atau third run, penulis bisa paham dan menceritakan ulang kepada kalian mengenai kisah pilu yang dirasakan oleh mereka yang kabur dari negaranya sendiri.

Nah, cukup sudah pengantarnya sebelum penulis semakin ketagihan untuk membocorkan spoiler lebih lanjut dari game ini. Selanjutnya, mari kita kupas review Vanaris Tactics ini dengan objektif.

NB: Ketika memainkan gim ini, penulis menggunakan PC dengan spesifikasi standar seperti di bawah ini, dan tidak ada menjumpai kendala sama sekali.

  • Windows 7 Ultimate 64-bit
  • Processor Intel Core i5-3330
  • 12GB RAM
  • NVIDIA GeForce GT630

Review Game Vanaris Tactics

Aspek Interface Vanaris Tactics

Aspek Interface Vanaris Tactics

Aspek Interface Vanaris Tactics

Dari sisi tampilan antarmuka, gim ini terlihat cukup simpel, sederhana, dan familiar. Pilihan menu saat memasuki game pun tersajikan dengan sangat minimalis.

Pada saat berada di world map, fungsi menu yang tersedia sudah cukup efisien di mana para pemain bisa menemukan semua hal-hal yang berhubungan dengan pengembangan karakter (seperti, Skill, Equipment, Status) dalam sebuah menu Party.

Pada menu Party ini, semua informasi yang diperlukan sudah disajikan secara lengkap, mulai dari Attributes, Equipment hingga Resistances. Untuk berpindah antar karakter dan mengakses skill dan mengganti equipment juga bisa dilakukan dengan begitu mudah.

Walau demikian simpel, akan tetapi ada sebuah kegelisahan yang muncul saat penulis ingin mengganti equipment. Ya, penulis harus mengingat sendiri perubahan status dari kolom deskripsi equipment baru yang ingin dipakai.

Vanaris Tactics Review

Vanaris Tactics Review

Interface pada equipment ini tidak memiliki fitur yang bisa melakukan perbandingan terhadap perubahan status yang terjadi jika seandainya pemain menggunakan equipment baru.

Absennya fitur pembanding ini tentu tidak bersifat fatal, mengingat para pemain juga bisa dengan mudahnya mengakses kembali deskripsi tiap item saat ingin mengganti equipment.

Bicara soal deskripsi pada equipment, penulis merasa tertantang dengan adanya simbol-simbol tertentu yang melekat di samping kolom deskripsinya. Tidak ada penjelasan lebih lanjut untuk memperjelas hal ini, namun bagi para penggemar gim strategi RPG, tentu tidak akan kesulitan untuk bisa menerka dengan benar.

Sebagai contoh, sebut saja ini dijadikan sebuah persoalan teka-teki, di mana jika hal ini ditemukan pada senjata berjenis pedang atau pisau, maka nilainya adalah 1. Jika ditemukan pada tombak, maka nilainya adalah 2; dan jika ditemukan pada senapan, maka nilainya adalah 4. Apakah itu?

Ya, jawabannya adalah jarak jangkauan serangan dari senjata.

Para pemain akan terus merasa tertantang untuk menebak-nebak jika memperhatikan setiap icon status yang tidak ada penjelasannya ini.

Memasuki interface battlefield, informasi HUD yang disajikan sudah cukup membantu untuk para pemainnya bisa mengambil keputusan.

Namun, ada hal yang janggal dari sisi urutan peletakan menu Actions-nya. Setelah karakter selesai melakukan aksinya (berpindah tempat dan menyerang/menggunakan jurus/item), maka tiap karakter harus mengakhirinya dengan sebuah perintah Wait.

Ya, ini adalah hal yang sangat umum bagi kalangan pecinta gim tactical strategy. Hanya saja, penulis turut mengeluhkan, mengapa perintah Wait ini harus diposisikan pada urutan dua terbawah? Mengapa tidak diletakkan pada urutan terbawah saja agar pemain bisa mengakhiri giliran dengan lebih cepat tanpa perlu selalu menekan ekstra 1 tombol di papan ketik?

Tidak hanya di sana, masih ada lagi unek-unek penulis dari sisi perintah yang diberikan. Penulis masih heran dengan action Undo dari gim ini. Mengapa pemain harus dipersulit untuk membatalkan langkah perpindahannya?

Seharusnya ketika pemain ingin membatalkan movement, ini bisa dilakukan dengan menekan tombol cancel (backspace). Dalam game ini, player “dipaksa” untuk berpindah dulu, dan kemudian mengambil pilihan Undo di daftar opsi yang ada setelah berpindah.

Padahal seharusnya pemain bisa dimudahkan dengan langsung meng-cancel action tanpa harus melalui Undo.

Control

Memasuki aspek control, pada mulanya penulis sempat bingung, apa-apa saja tombol yang keyboard yang bisa dipakai. Penulis berusaha mencari menu yang bisa menyajikan secara lengkap, apa-apa saja perintah yang tersedia. Namun, pencarian penulis sama sekali tidak membuahkan hasil.

Alhasil, penulis pun menerka-nerka sendiri apa saja tombol yang bisa digunakan untuk memberikan perintah, dan secara ajaib, penulis bisa menamatkan game ini bermodalkan tombol arah panah, Enter, Backspace, dan ESC.

Aspek Gameplay Vanaris Tactics

Vanaris Tactics Review

Vanaris Tactics Review

Vanaris Tactics memiliki ruang kompleksitas strategi yang cukup luas. Hal ini terlihat dari adanya fitur friendly fire, playable character yang tidak bisa menerima perintah, hingga mekanisme Bleeding.

Penulis sangat mengapresiasi kehadiran status ailment bleeding yang terbilang cukup unik ini. Ya, bleeding merupakan sebuah damage over time yang mulai bereaksi jika counter-nya telah mencapai angka 100. Nilai counter ini didapat dari serangan senjata yang memiliki efek bleeding.

Lalu, apa bedanya bleeding dengan status ailment seperti poison? By the way, Vanaris Tactics juga memiliki berbagai macam ailment, seperti poison dan sleep.

Di Vanaris Tactics, damage dari poison akan dikenakan hanya di awal giliran saja. Sedangkan untuk bleeding, damage yang diterima dipengaruhi oleh setiap langkah perpindahan karakter. Semakin jauh melangkah, maka semakin besar damage yang disebabkan dari bleeding ini.

Selain itu, masih ada hal menarik yang bisa ditemukan saat grinding, yaitu memanggil Area Boss. Untuk setiap stage yang sudah dilewati, para pemain masih bisa mengakses kembali stage tersebut untuk grinding.

Jika sudah grinding sekian kali, maka pemain bisa melawan stage puncak dari area tersebut. Tentunya stage yang disajikan akan lebih menantang dan berhadiah. Hadiah yang ditawarkan bahkan tidak main-main. Pemain bisa mendapatkan karakter tambahan dari hal ini!

Pacing

Game ini tidak terlalu menyita waktu dan meskipun hanya dimainkan sebentar, pemain bisa tetap merasakan kemajuannya dalam menamatkan gim ini. Gim ini memiliki max level yang cukup pendek, dan tidak terlalu lama untuk mencapainya.

Untuk durasi gim ini juga sebenarnya hanya terdiri dari beberapa stage saja tanpa ada unsur cinematics sama sekali. Memang persis seperti apa yang dicantumkan pada deskripsi game, yaitu short narrative tactical RPG.

Difficulty

Vanaris Tactics Review

Vanaris Tactics Review

Game ini tidak memiliki menu untuk mengatur tingkat kesulitan, juga tidak mengenakan hukuman atas kematian karakter, alias tidak ada permadeath.

Dari sisi objective, gim ini juga hanya memiliki 2 jenis goal, yaitu: mengalahkan semua musuh, atau melindungi suatu karakter tertentu.

Fitur yang penulis dambakan adalah pilihan untuk melakukan Save Game di tengah battle. Namun fitur ini tidak tersedia dan tentunya membuat permainan lebih menantang, karena jika tidak berhati-hati, maka para pemain berpotensi untuk harus mengulang dari awal stage lagi.

Tidak lupa, gim ini juga memiliki sesi tutorial yang cukup singkat (hanya dijumpai di beberapa stage awal saja).

Aspek Graphics & Sound Vanaris Tactics

Aspek Graphics & Sound Vanaris Tactics

Aspek Graphics & Sound Vanaris Tactics

Graphics

Menggunakan pixel art, desain karakter dari Vanaris Tactics yang disajikan sudah cukup khas dan menarik untuk dimainkan. Tema yang diangkat pun cukup berbeda dari game-game sejenis pada umumnya, di mana semua karakter yang diangkat tidak berkulit putih, melainkan coklat.

Penulis pun harus mengapresiasi inisiatif normalisasi budaya ini yang secara tidak langsung menggaungkan nilai-nilai keberagaman dan inklusivitas.

Dari aspek desain lingkungan, permainan ini tampak hidup dengan adanya animasi sederhana pada daun-daunan yang bergoyang.

Pada saat yang sama, pertempuran dalam gim ini terlihat kurang seru, karena tidak adanya animasi pergerakan projectile.

Sebagai contoh, pada saat menggunakan jurus “Throw Shuriken” para pemain tidak bisa melihat adanya shuriken yang dilempar melayang menuju target. Sama halnya dengan serangan jarak jauh panah. Tidak terlihat panah yang ditembakkan melayang mengenai target. Tiba-tiba saja target terkena damage dari projectile.

Masih soal animasi, game ini terlihat kaku saat karakter hendak berjalan di peta. Kok bisa? Sebab sang karakter perwakilan hanya bisa melayang secara kaku saat berpindah dari suatu titik ke titik yang lain di peta.

Vanaris Tactics Review

Vanaris Tactics Review

Audio

Vanaris Tactics memiliki aransemen musik yang cukup emosional, terutama saat berada di menu paling awal. Penulis bisa merasakan irama yang melukiskan nuansa konflik kerajaan atau peperangan berskala besar.

Background music yang diputar saat penceritaan kisah krisis pengungsian ini juga berlangsung dengan harmonis. Audio yang dimainkan sukses untuk memperkaya penghayatan pemain terhadap krisis yang dihadapi oleh karakter perempuan utama Morgana.

Pada saat battle pun, audio yang diputar mampu membangkitkan semangat pemain untuk berperang meraih kemerdekaan. Sayangnya, game ini tidak memiliki pengisian suara (voiceover) untuk bisa lebih mendekatkan realitas yang disajikan.

Akhir Kata

Vanaris Tactics Review

Vanaris Tactics Review

Vanaris Tactics adalah sebuah gim tactical RPG singkat yang mengusung nilai-nilai keberagaman. Dibalut dengan familiaritas yang kental terhadap game-game pendahulunya, seperti Final Fantasy Tactics, penulis melihat ini adalah sebuah upaya untuk melakukan penetrasi nilai moral melalui game Vanaris Tactics.

Meskipun kekurangan beberapa fitur penting yang bisa memperkaya pengalaman bermain, nyatanya gim ini tetap berhasil untuk membuat penulis turut merasakan krisis yang dialami oleh Morgana, bersama dengan abang dan keponakannya.

Ketika menyelesaikan gim ini, penulis berharap untuk bisa menemukan adanya fitur New Game+ atau extra stage, namun untuk saat ini hal tersebut masih tidak tersedia.

Game ini sangatlah cocok untuk dimainkan oleh para gamer yang sejak awal sudah menyukai game taktik seperti Tactics Ogre, dan rindu untuk bisa merasakan pengalaman bermain yang sama, namun dengan balutan yang berbeda.