Genre game Hack ‘n’ Slash dipenuhi dengan berbagai judul game yang menjadi favorit para gamer, bahkan tak jarang disebut sebagai judul terbaik. Salah satu di antaranya adalah Bayonetta.
Bayonetta merupakan game 3rd person Hack ‘n’ Slash yang dikembangkan oleh PlatinumGames.
Sedari awal perilisan di tahun 2009, Bayonetta langsung meraih banyak perhatian dari para gamer yang sudah familiar dengan game Hack ‘n’ Slash serupa seperti Devil May Cry.
Faktanya, Hideki Kamiya selaku kreator Bayonetta juga dikenal lewat game-game populer seperti Resident Evil 2 dan Devil May Cry.
Tak jarang banyak yang menyebutkan game Bayonetta memiliki keserupaan dengan seri game Hack ‘n’ Slash dari Capcom itu. Bahkan Kamiya sendiri mengakui membawa beberapa aspek dari Devil May Cry 4 (2008) untuk membuat Bayonetta.
Sampai saat ini telah ada 4 judul game Bayonetta, dimana 3 di antaranya rilis secara eksklusif di konsol game Nintendo. Hanya entri pertama game-nya saja yang rilis di konsol lain seperti PlayStation 3, Xbox 360, dan PC.
Nah, bagi kalian yang penasaran dengan alur cerita game Bayonetta, yuk simak ulasannya di bawah ini!
Alur cerita game Bayonetta
Inspirasi latar dunia dan sosok Bayonetta
Keseluruhan latar yang dibawa oleh game Bayonetta terinspirasi oleh puisi naratif berjudul Divine Comedy: Paradiso karya Dante Alighieri. Hal ini dapat dilihat lewat penggunaan warna dari beberapa arena battle yang biasanya berwarna kuning atau emas.
Karakter Bayonetta sendiri merupakan sosok penyihir yang dapat berubah wujud dan memiliki banyak persenjataan, ditambah rambut panjangnya yang dapat memberikan serangan magis terhadap musuh.
Asal usul semesta di game Bayonetta
Jauh sebelum dunia terbentuk, terdapat sebuah peperangan besar bernama Armageddon antara pihak Light dan Dark.
Peperangan yang berkepanjangan tersebut mengakibatkan kehancuran di seluruh alam semesta. Pada akhirnya, semesta baru bernama “Trinity of Realities” pun terbentuk.
Dalam semesta tersebut terbagi 3 dunia yang berbeda; Light (Paradiso, dikuasai oleh dewa Jubileus), Chaos (dunia manusia, dikuasai oleh dewa Aesir), dan Dark (Inferno, dikuasai oleh Queen Sheba).
Dewa Aesir ditugaskan menguasai dunia Chaos agar peristiwa Armageddon tak terulang lagi, namun dikarenakan kurangnya kehendak bebas manusia, ia pun menganugerahi kekuatan kuno kepada manusia yang bernama “Eyes of the World” atau mata dunia.
Kekuatan mata ini dibagi menjadi dua, yaitu “Right Eye of Light” dan “Left Eye of Darkness”.
Anugerah dari Aesir memberikan keuntungan dan kerugian untuk umat manusia, dimana dunia juga ikut terbagi menjadi dua yaitu baik dan jahat. Bahkan Aesir sendiri juga memiliki dua sisi yang serupa dengan dunia manusia.
Dunia manusia yang penuh kekacauan
Dunia manusia pun memiliki 2 klan, yaitu Lumen Sages yang berpihak pada Paradiso, dan Umbra Witches yang berpihak pada Inferno. Alasan dari kedua klan yang memilih pihak berbeda dikarenakan masing-masing mempunyai Eyes of the World.
Dengan anugerah dari Aesir, kedua klan ini dapat mengakses Purgatorio; tempat dimana para sage dan witch dapat berhadapan langsung dengan malaikat Paradiso dan setan Inferno dengan melewati Limbo.
Mereka tak pernah menyerang satu sama lain dan justru bekerja sama agar keseimbangan antara cahaya dan kegelapan di dunia tetap terjaga.
Namun 500 tahun sebelum cerita game pertama, seorang sage bernama Balder jatuh cinta kepada witch bernama Rosa dan mereka telah memiliki seorang anak. Hal ini sangat dilarang oleh tradisi kuno yang sudah dianut oleh kedua sisi.
Hal ini mengakibatkan Balder diasingkan dari klan Lumen Sages, Rosa dikurung dalam sel, dan anak mereka bernama Cereza yang dibesarkan oleh Umbra Witches.
Perdamaian pun pecah antara dua klan, dimana mereka menyerang satu sama lain dan terjadilah perang bernama “Clan Wars”.
Kedua klan tersebut mendapat bantuan dari masing-masing pihak yang mereka ikuti, namun sayangnya perang tersebut dimenangkan oleh Umbra Witches yang memiliki kekuatan lebih besar.
Klan Paradiso dipimpin oleh Balder yang masih hidup bekerja sama melakukan perburuan penyihir atau Witch Hunt terhadap Umbra Witches.
Jeanne dan Bayonetta pun dipilih sebagai penyihir yang akan memimpin klan Umbra Witches dalam pertarungan tersebut.
Sayangnya klan Umbra Witches dikalahkan secara telak oleh malaikat Paradiso, terlebih ibu dari Bayonetta yang tewas di tengah pertarungan dan membuatnya kehilangan semangat untuk bertarung.
Di momen itu, Jeanne menyadari bahwa Bayonetta adalah pemegang The Left Eye of Darkness.
Atas dasar itulah, Jeanne memutuskan untuk menyegel tubuh Bayonetta di sebuah peti agar para malaikat Paradiso dan Aesir tidak mampu mengambil mata tersebut. Bayonetta pun tersegel selama 500 tahun lamanya.
500 tahun kemudian
Antonio Redgrave, seorang jurnalis terkenal yang sangat tertarik dengan sejarah Umbra Witches dan Lumen Sages 500 tahun yang lalu.
Dalam pencariannya, ia menemukan sebuah peti mati yang terdapat tubuh sosok perempuan, yang tak lain adalah Bayonetta. Penemuan itu berujung pada kematian Antonio yang dihabisi oleh malaikat Paradiso atas perintah Balder.
Sang anak, Luka Redgrave pun hanya dapat menyaksikan tanpa tahu apa yang terjadi dikarenakan dirinya merupakan manusia biasa. Karena kesalahpahaman itu membuat Luka bersumpah untuk membalaskan dendam terhadap Bayonetta.
20 tahun kemudian, Bayonetta membuat kontrak dengan malaikat yang diasingkan ke Inferno bernama Rodin, dimana kontrak tersebut mengharuskan Bayonetta untuk membunuh sejumlah malaikat setiap harinya.
Dengan begitu, Bayonetta dapat memanggil setan neraka atau Infernal Demons yang akan membantunya dalam bertarung.
Namun kontrak tersebut juga memiliki sanksinya, dimana jika Bayonetta gagal memenuhi kontrak atau mati dalam pertarungan, maka jiwa miliknya akan terperangkap di Inferno selamanya.
Dalam perjalanannya, Bayonetta berkenalan dengan seorang informan bernama Enzo yang mau membagikan informasi penting perihal berbagai hal di dunia dan juga yang diincar oleh Bayonetta, yaitu Right Eye.
Ketika mereka berdua sedang berbincang dalam mobil, sebuah pesawat jatuh mengarah ke mobil mereka dan tampak Jeanne yang keluar dari pesawat itu. Bayonetta pun membantu Jeanne mengalahkan malaikat Paradiso meskipun tak mengenalinya.
Usai mengalahkan malaikat, Jeanne menghilang secara tiba-tiba. Meskipun hanya sesaat, Bayonetta merasakan adanya hubungan antara dirinya dengan Jeanne.
Setelah sampai ke bar milik Rodin, Enzo memberikan informasi perihal Right Eye yang berada di pasar gelap Eropa, tepatnya di kota bernama Vigrid.
Lewat informasi tersebut, Bayonetta bergegas ke kota tersebut karena ia yakin jika menggabungkan kedua Left & Right Eye akan mengembalikan ingatannya.
Saat sampai di sebuah stasiun, ada suara sosok pria misterius yang berbisik kepada Bayonetta yang tampaknya sudah menantikan kehadirannya.
Belum sempat mencari tahu siapakah orang itu, Bayonetta harus melawan berbagai malaikat Paradiso yang menghalangi jalannya.
Di tengah pertarungan, Jeanne kembali hadir menggunakan sepeda motor. Bayonetta terkejut melihat Jeanne mengenakan kalung Umbran Watch yang merupakan pemberian Umbran Witches. Mereka berdua pun memiliki kemampuan bertarung yang sangat kuat bahkan seimbang.
Usai bertarung, Jeanne memberitahukan bahwa Eyes of the World merupakan kekuatan dibalik semua kejadian di dunia ini.
Bayonetta pun seketika mengingat sedikit dari masa lalunya saat Jeanne dipilih untuk memimpin klan Umbran Witches. Setelahnya, Bayonetta akhirnya mampu membangkitkan kekuatan Witch yang sudah lama terpendam.
Di tengah kota Vigrid, Luka Redgrave yang sudah menaruh pelacak di baju Enzo tengah mencari Bayonetta yang berada di lokasi yang sama, namun ia tak dapat melihatnya dikarenakan Bayonetta yang tengah berada di Purgatorio.
Meskipun begitu, Luka menyadari kehadirannya lewat aroma bunga di udara. Pertemuan mereka diganggu oleh malaikat Paradiso yang hampir membunuh Luka, namun diselamatkan oleh Bayonetta.
Saat tengah kabur menuju sebuah bangunan, Bayonetta menjumpai seorang anak kecil yang wajahnya mengingatkannya terhadap ibunya.
Tiba-tiba, Bayonetta mendapat ingatan berupa ibunya yang tengah berada dalam sel dan menyanyikan lagu “Fly Me to the Moon”.
Saat lengah, sosok monster raksasa kategori Cardinal Virtue bernama Fortitudo menyerang bangunan tersebut dan membawanya terbang menuju langit.
Bayonetta mengingat bahwa Fortitudo hadir saat kejadian Witch Hunts, lalu ia berniat untuk mengalahkannya namun sayangnya Fortidudo berhasil kabur.
Melewati area kota yang telah dilahap api dan sampai ke sebuah bangunan, Bayonetta akhirnya kembali berjumpa dengan Fortitudo dan dimulailah ronde 2 melawan sosok raksasa berbentuk kepala terbalik tersebut. Akhirnya Bayonetta menumbangkan Fortitudo dan tubuh raksasa itu ditarik langsung menuju Inferno.
Saat menyelamatkan diri dari lokasi bertarung, suara pria misterius sebelumnya kembali terdengar oleh Bayonetta dan berkata bahwa ia akan terus mengawasinya.
Selain itu, ia juga memberitahu bahwa gadis kecil yang ia temui sebelumnya memegang peranan penting untuk masa depan Bayonetta.
Bayonetta pun kembali bertemu dengan Luka dan memberitahu apa yang baru saja terjadi.
Tiba-tiba sebuah batu besar sisa reruntuhan pertarungan sebelumnya jatuh mengarah tempat mereka.
Bayonetta sekali lagi menyelamatkan Luka tanpa mengetahui pria tersebut menaruh dendam amat besar kepadanya.
Bayonetta dan Jeanne kembali bertemu dan bertarung dengan sengit. Setiap pertemuan dengannya akan mengembalikan sedikit ingatan dan kekuatannya.
Kini, Bayonetta telah membangkitkan kekuatan berubah wujud menjadi hewan buas. Namun Jeanne merasa Bayonetta masih belum siap dan pergi begitu saja.
Gadis kecil misterius
Secara kebetulan, Bayonetta kembali berjumpa dengan gadis kecil sebelumnya dan melindunginya dari serangan malaikat Paradiso, sebelum tiba-tiba kehilangan kesadaran. Saat pingsan, ia mendengar seseorang menyanyikan lagu Fly Me to the Moon.
Usai terbangun, ia melihat gadis kecil yang diselamatkannya memanggilnya ibu. Bayonetta memberitahu bahwa ia bukanlah ibu, namun sang gadis kecil seketika menangis.
Alhasil Bayonetta pun mengikuti kemauannya. Akhirnya Bayonetta mengetahui nama sang gadis kecil yaitu Cereza.
Ketika ditanya mengapa bisa sampai ke tempat tersebut, Cereza mengakui bahwa ayahnya yang membawanya menuju tempat itu.
Bayonetta pun setuju untuk membawa dan melindungi Cereza dengan satu syarat; jangan menangis atau ia akan meninggalkan Cereza di tengah perjalanan.
Mereka berdua melalui berbagai pertarungan yang cukup panjang, sampai akhirnya berjumpa dengan Luka.
Melihat Cereza memanggil Bayonetta dengan sebutan “ibu” membuat Luka mengira ia telah dicuci otaknya oleh Bayonetta. Kehadiran malaikat Paradiso memaksa Luka untuk mengurus Cereza sementara waktu.
Bayonetta harus mengalahkan Cardinal Virtue kedua bernama Temperantia. Raksasa itu pun menjelaskan tujuannya dalam menyatukan 3 realita dunia untuk membangkitkan Jubileus sang pencipta, lalu menyerang Bayonetta. Tentu saja pertarungan tersebut dimenangkan Bayonetta dan tubuhnya ditarik langsung ke Inferno.
Usai pertarungan tersebut, Bayonetta kembali menjumpai Luka dan Cereza secara kebetulan.
Mereka berdua tengah menuju ke tempat yang diyakini mempunyai batu permata Right Eye. Bayonetta kembali melindungi mereka berdua dari serangan malaikat hingga sampai ke Paradiso.
Luka dan Cereza bersembunyi dari malaikat Paradiso di tengah hutan. Luka yang penasaran menanyakan Cereza apakah Bayonetta merupakan ibunya, yang tentu saja ia mengiyakan pertanyaan tersebut.
Tiba-tiba mereka diserang oleh malaikat Paradiso namun mampu dilindungi oleh Bayonetta yang datang tepat waktu.
Luka tak dapat melihat apa yang sedang terjadi karena dirinya hanya manusia biasa. Namun berkat bantuan kacamata milik Cereza, Luka akhirnya melihat Bayonetta beraksi untuk pertama kalinya.
Hal ini membuat Luka mulai ragu apakah Bayonetta memanglah orang yang membunuh ayahnya atau bukan.
Cardinal Virtue ketiga, Iustitia muncul dari bawah tanah untuk menyerang mereka bertiga. Namun sekali lagi, Bayonetta berhasil mengalahkannya bahkan mendapatkan pujian dari Iustitia sebelum ditarik ke Inferno.
Disaat bersembunyi, Luka kembali menanyakan Cereza perihal siapakah sosok Bayonetta. Cereza menjawab bahwa Bayonetta merupakan witch kuat yang melindungi banyak orang dari serangan malaikat Paradiso.
Berkat jawaban itu, Luka semakin yakin bahwa Bayonetta bukanlah orang yang membunuh ayahnya.
Luka memberitahu Bayonetta perihal ayahnya yang pemberani, lalu memberitahukan lokasi Right Eye berada di Ithavoll Group yang berlokasi di pulau Isla Del Sol.
Sementara itu saat sedang berdua dengan Cereza, ia bertanya kepadanya apakah ada benda yang sangat penting baginya. Cereza pun memberikan Umbran Watch yang membuat Bayonetta teringat masa kecil dimana ibunya memberikan Umbran Watch sebagai hadiah ulang tahun.
Bayonetta lalu memberikan pita rambut miliknya untuk mengikat Umbran Watch milik Cereza dan memintanya untuk terus mengalungkannya.
Tiba-tiba, ledakan besar terjadi yang hampir mengenai Cereza. Luka menyelamatkan dan membawanya ke atas pesawat militer. Namun Luka yang terjauh dari pesawat dan Cereza terselip ke dalam pesawat.
Dari dalam pesawat, Jeanne muncul dan langsung menyerang Bayonetta. Pertarungan pun tak terhindarkan, walaupun akhirnya dimenangkan oleh Bayonetta.
Usai itu, Bayonetta langsung bergegas ke dalam pesawat untuk memastikan keselamatan Cereza.
Bayonetta dan Cereza terdampar di tengah laut akibat pesawat yang hancur sehabis pertarungan.
Luka pun hadir membawa helikopter untuk mengevakuasi mereka berdua. Namun tiba-tiba, Cardinal Virtue baru bernama Sapientia hadir untuk menyerang mereka. Bayonetta pun berhasil mengalahkan Sapientia yang kemudian ditarik ke Inferno.
Isla Del Sol
Dalam perjalanan menuju Isla Del Sol, Luka yang lengah dikagetkan dengan serangan rudal dari pihak Paradiso, yang mengakibatkan helikopter yang mereka tumpangi hancur.
Namun nasib beruntung Luka yang terbawa oleh rudal, sedangkan Bayonetta mengendalikan sebuah rudal menuju menara Ithavoll Group.
Sesampainya di gedung, Jeanne langsung menyambutnya dengan serangan. Namun berbeda dari sebelumnya, Jeanne merasa bahwa Bayonetta sudah siap.
Maka dari itu, ia pun membeberkan rahasia bahwa Bayonetta terlahir dari persimpangan antara Light dan Dark. Ini menandakan bahwa Bayonetta adalah Cereza, yang juga menimbulkan tanda tanya baru.
Perbincangan Bayonetta dan Jeanne terpotong oleh kedatangan Cereza dan Luka yang membawa kendaraan, namun mobil yang mereka tumpangi terkena ledakan rudal. Kemudian Jeanne dan Bayonetta melanjutkan pertarungan mereka untuk yang terakhir kalinya.
Jeanne pun kalah dan terungkap bahwa ia selama ini terkena pengaruh Balder untuk melancarkan misi membangkitkan Jubileus.
Jeanne juga mengungkapkan bahwa mereka berdua merupakan teman baik 500 tahun yang lalu. Ia juga membeberkan bahwa Bayonetta memiliki Left Eye yang tertanam dalam dirinya.
Meskipun dalam kondisi sekarat, Jeanne mampu melindungi Bayonetta dari sebuah serangan rudal.
Berkat dorongan Jeanne, Bayonetta terhempas ke dalam menara Ithavoll Group dan langsung bertemu dengan Luka dan Cereza yang berhasil selamat dari serangan rudal sebelumnya.
Saat hendak naik ke puncak menara, Bayonetta kembali mendengar suara pria misterius yang kini diyakininya adalah ayahnya, Balder. Cereza yang juga mengenal suara tersebut langsung lari ke arah suara tersebut.
Balder telah menunggu di ruangan tersebut dan menjelaskan rencananya untuk membangkitkan Jubileus dan telah merencanakan semuanya sedari awal, termasuk mengembalikan sedikit demi sedikit ingatan Bayonetta dan membawa Cereza dari masa lalu.
Luka yang menyadari bahwa Balder merupakan dalang dibalik kematian ayahnya langsung murka dan berniat menyerangnya.
Namun para malaikat Paradiso langsung menangkap dan melemparnya ke luar, sayangnya Bayonetta tak mampu menangkap Luka.
Sementara itu, Balder berhasil menggabungkan dirinya dengan Cereza dan duel sengit antara Balder dengan Bayonetta pun dimulai.
Bayonetta mampu mengalahkan Balder dengan menembakkan lipstick milik ibunya menuju dahi Balder. Luka yang masih mempunyai keberuntungan di sisinya kembali dengan menggunakan rudal.
Kini tugas terakhir Bayonetta adalah membawa pulang Cereza ke masa lalu. Namun, tindakannya malah merubah masa lalu, dimana Bayonetta tak pernah tersegel karena Umbran Watch yang selalu dikalungin olehnya, membuatnya tak pernah tertidur selama 500 tahun.
Akibat hal itu, kekuatan penuh dari Left Eye of Darkness terbuka sesuai rencana Balder yang ternyata belum mati dan membawa tubuhnya untuk membangkitkan Jubileus.
Bayonetta menjadi mata kiri Jubileus dan Balder menjadi mata kanannya dan membentuk kekuatan sempurna Eyes of the World yang dapat mengendalikan realita.
Jeanne yang ternyata masih hidup langsung menuju menara Ithavoll yang sedang menuju luar angkasa dengan menggunakan sepeda motor miliknya untuk menyelamatkan Bayonetta.
Meskipun berhasil menyelamatkan Bayonetta, namun Jubileus sang pencipta sudah terlanjut bangkit, sedangkan Balder mati dalam proses kebangkitan Jubileus.
Untuk mengalahkan Jubileus, Bayonetta dengan kekuatan penuh memanggil penguasa Inferno yaitu Queen Sheba.
Hantaman kuat dari Queen Sheba menghempaskan Jubileus menuju planet-planet tata surya, sebelum akhirnya menabrak matahari dan terbakar.
Lalu Bayonetta dan Jeanne bekerja sama menghancurkan batu-batu yang sedang mengarah ke bumi. Sejak saat itu, Bayonetta dan Jeanne tak pernah terdengar lagi dan diasumsikan mati.
Rodin, Enzo, dan Luka menghadiri pemakaman Bayonetta dan Jeanne dengan rasa duka. Namun ternyata mereka berdua masih hidup, Jeanne yang menyamar sebagai nun menunjukkan dirinya dan Bayonetta keluar dari peti matinya. Alur cerita game Bayonetta pun berakhir.
Sekuel yang menambah lore
Meskipun alur cerita game Bayonetta berakhir bahagia, faktanya masih banyak pertanyaan yang belum terjawab.
Kehadiran sekuelnya, Bayonetta 2 akan menjelaskan berbagai lobang cerita yang sangat besar, ditambah sosok Aesir sang penghancur yang akan menjadi antagonis utama.
Kesimpulan
Alur cerita game Bayonetta menghadirkan kisah yang sangat menarik dan juga emosional di beberapa momen.
Maka tak heran jika absennya seri game ini di platform atau konsol lain cukup membuat banyak fans cukup murka terhadap Nintendo.
Terlepas dari itu, Bayonetta merupakan salah satu game action yang sangat wajib kalian mainkan, terlebih jika kalian menyukai game-game Hack ‘n’ Slash seperti Devil May Cry dan God of War.