Tips untuk Menjadi Jurnalis Esports

jurnalis esports
Photo by Stem List on Unsplash

Apakah kamu seorang tamatan ilmu komunikasi? Pernah terpikirkan untuk ingin berkarier sebagai jurnalis esports di tengah perkembangannya yang pesat saat ini?

Jika ya, kamu berada di artikel yang tepat, sebab pada artikel ini, kita akan membagikan sebuah tips yang berasal dari Bryony-Hope Green, seorang Junior Content Executive dari British Esports, untuk menginspirasi kamu mengambil langkah selanjutnya di jalur karier jurnalisme esports.

Dunia jurnalistik esports itu sangat besar dan ada banyak aspek yang harus diketahui sebelum masuk ke dunia ini. Ketika kamu sudah memahami seluk-beluknya, maka kamu bisa menjadi yang terdepan di dalamnya.

Nah, tanpa basa-basi lagi, mari kita terjun langsung ke 5 tips menjadi seorang jurnalis esports.

Mulai dengan Membuat Blog

Salah satu hal termudah yang bisa dilakukan dalam jurnalistik esports adalah menulis! Ya, seperti tulisan ini juga. Mungkin terlihat susah ya untuk bisa berkomunikasi secara tulisan, tetapi tenang saja. Dengan membiasakan diri dan latihan terus tanpa henti layaknya atlet, ini akan menjadi awal yang bagus untuk memulai karier jurnalistikmu di industri esports.

Setelah memiliki niat yang mantap, kamu bisa memulainya dengan membuat sebuah blog tentang esports. Di sini kamu akan membagikan tulisan-tulisanmu, baik itu yang sifatnya liputan, ataupun opini pribadi, kepada publik.

Saat ini ada banyak sekali platform yang bisa kamu gunakan untuk memulainya. Sebut saja platform-platform yang berbasis CMS (Content Management System), seperti WordPress ataupun Blogspot, atau yang sejenisnya. Tidak perlu khawatir dengan hal-hal teknis pemrograman, sebab CMS sangatlah ramah digunakan bagi mereka yang berasal dari jurusan Informatika.

Jika kamu masih ingin menghindari menggunakan CMS, alternatifnya kamu juga bisa mulai menulis artikel di platform seperti Medium yang setiap harinya sudah ramai dengan pengunjung. Lengkapi tulisan dengan tag-tag yang relevan, dan kamu akan bisa mendapatkan eksposur.

Tentunya kita perlu sering-sering menulis untuk bisa menjadi penulis yang profesional. Sekalinya kamu jago dalam hal ini maka nanti akan banyak orang yang akan mempekerjakanmu dalam bidang ini karena mereka tahu batas kemampuanmu.

Kamu bisa mengirimi orang-orang link dari tulisan yang kamu terbitkan agar lebih banyak orang yang melirik dan kamu bisa menjadi semakin populer ke depannya.

Salah satu kemampuan penting dari jurnalis adalah menulis sesuatu dan mengerti tentang apa yang mereka tulis. Untuk bisa menjadi jago di bidang ini, tentunya kamu harus banyak membaca, menulis, dan juga melakukan riset. Riset terhadap seluk-beluk dunia esports yang akan memperkaya wawasanmu saat membagikan pandanganmu kelak.

Kamu juga bisa memperhatikan artikel-artikel yang ada dari setiap media esports. Salah satunya tentu seperti Esportsnesia dan tulisan ini sendiri.

Mereka pasti memiliki gaya yang berbeda-beda, tetapi mereka mempunyai kesamaan yaitu akan selalu membawa berita yang menarik agar banyak dibaca oleh para pembacanya. Selain itu tiap-tiap media juga akan memperhatikan dan menjaga kualitas dari setiap artikel yang diproduksi.

Jika memungkinkan, alangkah baiknya jika kamu bisa mendapatkan masukan (baik itu dari teman, mentor, atau siapapun itu yang memiliki niat untuk membantumu berkembang).

Perhatikan juga hal-hal teknis editorial seperti ejaan,pilihan kata, tanda baca, dan sebagainya. Tentunya tulisan kamu harus terlihat seprofesional  mungkin.

Mungkin bagi sebagian orang, bekerja di bidang ini berarti kamu harus memiliki gelar dalam jurnalistik, alias S.Ikom (Ilmu Komunikasi). Namun, tenang saja. Hal itu tidak sepenuhnya benar.

Jika kamu merupakan seorang tamatan jurusan komunikasi, maka itu adalah hal yang baik karena paling tidak kamu sudah memiliki sedikit persiapan lebih daripada mereka yang tidak berlatar belakang pendidikan ini.

Namun, jika bukan, kamu tetap bisa menjadi seorang jurnalis esports. Tentunya kamu harus berlatih sendiri dengan rajin dan disiplin untuk menjadi terbiasa mengerjakan hal ini.

Bekerja Lepas atau Sukarelawan

Dua pilihan pekerjaan ini akan sangat membantu dalam memulai karier di industri ini. Pada mulanya, sang penulis juga memulai karier jurnalisme esports sebagai seorang sukarelawan. Dengan mencoba “mencicipi” profesi ini, pada akhirnya nanti si calon penulis pun akan mendapat suatu petunjuk apakah ini adalah keputusan karier yang tepat baginya atau tidak.

Mungkin sebagian orang akan menganggap remeh peranan seorang sukarelawan, tetapi langkah ini sangat penting agar orang-orang bisa mengenal siapa kita dan cara penulisan kita. Mumpung bekerja secara ‘gratisan’ pastikan juga kamu terus menggali ilmu dan masukan dari para sesepuh yang sudah terlebih dahulu terjun di bidang ini.

Setelah kamu cukup melakukan proyek sukarela dan sudah merasa lebih mapan dalam kapasitas tulis-menulis, maka selanjutnya kamu bisa mulai mempertimbangkan opsi untuk bekerja lepas (freelancing).

Ada banyak situs marketplace yang mencari jasa seorang penulis. Di sini juga kamu bisa belajar sambil bekerja. Tentunya kamu tidak bisa memasang harga tinggi saat di awal kariermu.

Namun, percayalah, seiring berjalannya waktu dengan konsistensi latihanmu, kesempatan-kesempatan baru akan terbuka bagimu. Pastikan kamu sudah memiliki apa yang dibutuhkan untuk menangkapnya.

Sempurnakan Kemampuan Tata Bahasamu

Meskipun sang penulis artikel ini sudah mencapai tahapan di mana ia sudah terbiasa menulis artikel dengan bahasa Indonesia yang baik, benar, dan minim kesalahan. Sang penulis tetap harus teliti memperhatikan tata bahasanya agar mudah dimengerti dan tidak menyebabkan kesalahpahaman.

Hal terburuk yang bisa dilakukan seorang penulis adalah menciptakan kebingungan publik dan misinformasi. Terkesan sepele, namun penggunaan tanda koma yang tidak tepat bisa membuat pembaca salah menafsirkan maksud dan tujuan dari si penulis.

Setiap penulis pasti sedikit banyaknya ada berbuat kesalahan, tetapi usahakanlah untuk menulis sebaik mungkin secara konsisten. Pastikan untuk dicek terlebih dahulu sebelum diterbitkan demi menjaga kualitas tulisan serta reputasi si penulis.

Lantas, bagaimana cara saya mengetahui apakah kualitas tulisan saya sudah baik atau belum? Masih sama dengan yang beberapa kali disebutkan sebelumnya, aktivitas yang harus sering dilakukan demi pengembangan diri itu adalah meminta masukan.

Ya, coba tanyakan saja kepada teman-teman, keluarga, atau bahkan para pembaca tulisanmu. Meminta masukan bukan berarti menunjukkan kebodohan atau keamatiran, melainkan menunjukkan sebuah upaya bahwa sang penulis yang bersangkutan memiliki hasrat untuk bisa menyajikan tulisan yang lebih bermutu kepada pembacanya. Untuk melakukan hal ini, penulis tidak bisa hanya bergerak sendiri. Ia membutuhkan sedikit dukungan tambahan dari komunitasnya.

Berjejaringlah dengan Banyak Orang

Dulu saat berada di bangku kuliah, ada sebuah pesan yang masih membekas di benak penulis hingga saat ini, yaitu tentang mencatat alamat atau kontak siapapun yang kamu jumpai atau wawancarai dan sebagainya agar kamu bisa menghubungi mereka suatu saat nanti. Kamu bisa mencatatnya di buku catatan kecil yang kamu bawa sehari-hari atau di manapun itu.

Jurnalisme itu adalah tentang jalinan komunikasi yang baik, maka dari itu penting untuk terus berkomunikasi dengan siapapun yang kamu temui dalam pekerjaanmu.

Langkah kecil ini akan sangat berguna di suatu hari nanti. Mungkin saat kamu pergi ke acara-acara esports, mengikuti berbagai acara onlinenya, dan sebagainya; kamu berkesempatan untuk berkenalan dengan orang-orang baru. Pastikan kamu meninggalkan impresi pertama yang baik.


Itu saja sedikitnya 5 tips jurnalis esports yang bisa dibagikan kepada para pembaca setia Esportsnesia, terutama untuk yang ingin memulai karier di jurnalisme esports. Semoga tulisan ini berguna untuk membangun masa depan kalian.