Aktor Ezra Miller mengaku jika dirinya bukanlah pelaku, melainkan korban penyerangan seseorang di bar yang berlokasi di Hawaii, pada bulan Maret lalu. Ia pun memiliki sederet bukti yang mampu memperkuat pernyataannya itu.
Yap, bisa dibilang Ezra Miller merupakan aktor hollywood yang penuh dengan sensasi. Ia beberapa kali tersandung masalah yang membuat nama baiknya tercemar.
Di awal tahun 2022, ia bahkan sudah memiliki dua kasus baru yang menyebut jika dirinya telah melakukan perbuatan tidak menyenangkan kepada orang-orang disekitarnya. Tentu, rentetan masalah tersebut membuat karirnya di dunia seni peran berasa diujung tanduk.
Ezra Miller Mengaku Jika Dirinya Adalah Korban Penyerangan di Bar Hawaii
Melansir dari NME, pemeran The Flash itu mengatakan jika perkelahian yang melibatkan dirinya di bar Hawaii adalah settingan dan sudah direncanakan oleh seseorang di bar tersebut.
Baca Juga: Capai 4,5 Juta Penonton, KKN di Desa Penari Jadi Film Horor Terlaris di Indonesia
Orang itu sengaja merekam perkelahian Ezra untuk kemudian dijual sebagai Non Fungible Token (NFT). Ia pun menunjukan beberapa bukti berupa video yang sempat direkam pada saat kejadian.
“Saya diserang dan (pertengkaran) saya mulai direkam. Mari saya tunjukkan videonya,” kata Ezra Miller.
“Saya diserang di bar ini, dua kali berturut-turut. Saya merekam (serangan) terhadap diri saya sendiri ketika saya diserang karena (alasan) seni kripto NFT,” lanjutnya.
Ezra menambahkan, pria yang menyerangnya itu mengaku sebagai Nazi dan lagi-lagi Ezra memiliki rekamannya.
“Pria di bar itu menyatakan dirinya sebagai seorang Nazi. Saya memilikinya di rekaman dan dia menyerang saya,” pungkas Ezra.
Baca Juga: Twenty One Pilots Gagal Isi Soundtrack Top Gun 2, Kenapa?
Meskipun menganggap bahwa dirinya adalah korban, namun bukan tidak mungkin posisi Ezra Miller di DC dan Warner Bros akan aman. Bisa jadi, kedua pihak itu telah menyiapkan sebuah sanksi untuk Ezra yang beberapa kali tersandung masalah serupa.