Pemeran Hantu Film KKN di Desa Penari Cuma dibayar Rp75 Ribu?

Salah satu pemeran hantu dalam film KKN di Desa Penari mengaku jika dirinya hanya dibayar Rp75 ribu saja oleh pihak film tersebut. Selain itu, ia juga menceritakan pengalamannya saat membintangi film garapan Awi Suryadi itu.

Bisa dibilang, KKN di Desa Penari merupakan film asli Indonesia yang paling ditunggu-tunggu oleh warganet, karena film ini sudah mengalami penundaan akibat virus COVID-19 yang sempat menyerang seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Selain itu, film KKN di Desa Penari terbilang sangat unik, karena diangkat dari kisah nyata yang sempat dibagikan oleh akun Twitter bernama SimpleMan pada tahun 2019 lalu. Setelah threadnya viral, Manoj Punjabi dan Awi Suryadi bersama MD Pictures sepakat untuk membawa cerita tersebut ke layar lebar.

Setelah film ini dirilis, beberapa fakta yang ada di dalamnya pun mulai terkuak. Salah satunya adalah ternyata ada pemeran hantu figuran yang ternyata hanya dibayar Rp75 ribu saja. Tentu, fakta tersebut membuat netizen Indonesia terheran-heran.

Pemeran Hantu Film KKN di Desa Penari Mengaku Cuma dibayar Rp75 Ribu

Melansir dari Sindo News, total ada sebanyak 50 warga desa di Gunungkidul yang diikut sertakan dalam pembuatan film KKN di Desa Penari. Salah satu dari wagra tersebut adalah Subardo, pria berumur 51 tahun itu mendapatkan peran sebagai hantu dan menceritakan pengalamannya saat mengikuti proses syuting KKN di Desa Penari.

Baca Juga: Keaslian Kisah KKN di Desa Penari Mulai dipertanyakan, Ini Analisa Nessie Judge!

“Saya itu didapuk (diminta) jadi hantu. Ternyata capek ikut syuting itu,” kata Subardo.

Subardo mengalami kelelahan karena untuk muncul di film itu, ia diharuskan untuk tidak menghapus make up yang menempel di wajahnya selama 24 jam. Sembari menunggu gilirannya untuk syuting, Subardo mengaku harus menunggu di dalam bus dengan AC yang terus menyala, agar make upnya tidak luntur.

“Ketika menunggu giliran syuting, saya dan puluhan orang lainnya harus berada di dalam bus dengan AC tetap hidup,” paparnya.

Pemeran Hantu KKN di Desa PenariPemeran Hantu KKN di Desa PenariPemeran Hantu KKN di Desa Penari
Photo: Sindo News

Parahnya lagi, ia bahkan tidak diperbolehkan untuk berkedip saat pengambilan gambar mulai dilakukan. Jika ia berkedip atau melakukan gerakan yang diluar skenario, maka proses syutingnya akan dimulai dari awal lagi.

“Bayangkan mata tak boleh berkedip dalam waktu yang lama. Kami dibayar Rp75.000 sekali pengambilan gambar,” jelas Subardo.

Selain Subardo, beberapa anggota keluarganya juga turut meramaikan film KKN di Desa Penari sebagai figuran. Mertua dan ayahnya didapuk untuk menjadi hantu, sementara itu ibunya ditunjuk sebagai nenek yang sedang menjemur kain di rumah warga.

Baca Juga: Wow, Anggaran Film Satria Dewa: Gatotkaca Capai Rp24 Miliar!

Selama menjalani proses syuting, Subardo mengaku jika kerap melihat kejadian-kejadian mistis. Bahkan, ada dua pemeran yang tiba-tiba kesurupan yang mengharuskan proses syutingnya harus dihentikan untuk sementara waktu.

“Mertua saya saja sampai perutnya sakit. Katanya masuk angin, cuma ketika dilihat secara mistis ternyata karena gangguan makhluk halus penunggu sendang. Beliau sampai meminta bantuan orang pintar untuk menyembuhkannya,” ujar Subardo.