Rex Regum Qeon (RRQ) merupakan klub esports asal Indonesia yang menaungi beberapa divisi gim seperti Mobile Legends, PUBG Mobiles, dan gim-gim lain termasuk divisi terbarunya yaitu Sausage Man. Divisi Sausage Man dibentuk pada Januari 2022 dan beranggotakan 4 orang, yaitu RRQ Pinoy, RRQ Nervz, RRQ Amon, dan RRQ Deroyy.
Sejak didirikan pada tahun 2013, Team RRQ telah mencetak berbagai prestasi membanggakan baik di kancah nasional maupun internasional. Dengan nama besar yang sering mencatat prestasi, tidak heran kalau menjadi bagian dari Team RRQ merupakan hal membanggakan yang menjadi impian banyak gamers tanah air.
Pada kesempatan kali ini, Esportsnesia telah berbincang dengan RRQ Pinoy yang merupakan leader divisi Sausage Man di RRQ Axe. Bagaimana cerita Pinoy bergabung di RRQ dan bagaimana perjalanan karirnya sebagai seorang gamer profesional? Simak selengkapnya berikut ini!
Berawal dari Hobi
Mungkin sama dengan gamers besar lain, hobi bermain game membawa Pinoy terjun ke industri esports profesional. Sebelum bermain sebagai pro player di gim Sausage Man, Pinoy sempat aktif bermain PUBG Mobile dan Point Blank.
“Awalnya dari hobi sih, sering lihat player profesional dan tertarik pengen jadi seperti mereka juga,” tutur gamer yang saat ini masih aktif sebagai mahasiswa jurusan Psikologi Universitas Gunadarma ini. Karena motivasi yang tinggi untuk berkembang, Pinoy kemudian mulai bermain gim dengan lebih tekun.
“Bagi aku, kalau jadi pro player itu nggak bisa asal-asalan main game-nya. Jangan cuma buat ngabisin waktu,” ujarnya.
Setelah memutuskan untuk bermain gim secara profesional, Pinoy mengaku tidak merasa terbebani meski ada tuntutan.
“Tuntutan pasti ada. Apalagi kalau tim esports-nya sudah ada nama. Jelas pasti ada achievement yang harus dicapai. Awalnya memang terasa berat. Yang awalnya kalau main itu lepas, di bawah tekanan jadi sempat ragu-ragu. Mungkin karena mentalnya belum kuat pas awal bermain profesional.”
Meski demikian, Pinoy mengaku bisa menyesuaikan diri dengan tuntutan profesional dengan dukungan berbagai pihak termasuk manajer yang selalu memberikan semangat dan motivasi.
“Seiring berjalannya waktu diingetin juga sama manajer kita. Ya udah jangan terlalu dibebanin. Jadi makin ke sini yang penting makin konsisten aja.”
Adanya target-target yang ingin dicapai juga menjadi salah satu alasan RRQ Pinoy untuk tetap semangat berkarir di industri esports.
“Sekarang yang memotivasi dan bikin nggak tertekan karena masih ada hal yang ingin dicapai dan nggak cepet puas. Meski udah jadi pro player dan pernah juara, jangan cepet puas,” tegasnya.
Terinspirasi oleh Gamers Profesional
Setiap gamer pasti memiliki sosok idola yang dijadikan panutan dan memotivasi mereka untuk terus berkembang. Pinoy pun mengaku tertarik untuk menekuni karir di dunia esports karena melihat nama-nama besar di industri game tanah air maupun internasional? Lalu siapakah gamer idola RRQ Pinoy?
“Shroud, sih. Player CS:GO yang sempat jadi MVP dunia di tahun 2018. Dia yang awalnya jadi idola. Kalau di Indonesia awalnya karena melihat Bigetron. Lihat mereka kompak banget dan konsisten mencapai achievement dengan usaha yang nggak mudah. Jadi menggebu-gebu gitu pengen seperti mereka,” terangnya.
Inspirasi ini membuat Pinoy tetap semangat berkarir di industri esports meski sempat merasa down.
“Waktu itu sempat merasa down, tapi ketika game Sausage Man launching dan ada kabar dari developernya kalau nanti 6 bulan setelah launching akan ada turnamen besar, di situ langsung semangat pengen ngebuktiin ke orang tua, temen-temen, atau siapapun yang pernah ngeremehin, kalau main game itu enggak sia-sia.”
Pinoy mengaku dulunya sering mendapat komentar negatif terkait hobinya bermain game terutama dari orang tua.
“Orang tua tadinya mengira main game cuma ngabisin waktu. Sering komen kayak ngapain main mulu? Mending belajar, segala macem. Sekarang pas udah tahu, akhirnya support,” terangnya.
RRQ Pinoy: Pendidikan tetap Penting
Meski saat ini telah aktif sebagai pemain profesional, Pinoy tidak mengabaikan pentingnya pendidikan.
“Aku tetep jalan kuliah, tinggal atur waktu aja. Pendidikan kan penting juga. Kalau menurut aku pendidikan itu modal. Makanya harus lanjut,” tuturnya.
Meski demikian, jalur pendidikan yang ditempuhnya saat ini tidak lantas menjadi satu-satunya acuan karir Pinoy karena menjadi pro player telah membuka berbagai kesempatan baru.
“Awalnya sih pengen di bidang psikologi, tapi sekarang masih mikir jalannya mau ke mana. Karena setelah jadi pro player kan jadi ada beberapa jalur. Entah jadi streamer atau jadi businessman. Jadi sekarang masih dipikirin lagi lebih matang untuk ke depannya.
Selain menjalani karir sebagai pro player dan sibuk kuliah, saat ini Pinoy juga sudah merintis bisnis clothing-nya sendiri. Ke depannya, Pinoy berencana akan aktif sebagai streamer.
“Mungkin dijadwalkan mulai bulan depan. Kalau sekarang belum karena jadwal turnamen mepet-mepet banget. Jadi fokus dulu ke turnamen,” terangnya.
Cerita Pinoy Direkrut RRQ
Mungkin banyak yang penasaran juga bagaimana sih awal mula Pinoy bisa direkrut oleh tim RRQ? Menurut Pinoy, semua itu berawal dari prestasinya bersama tim Reborn Axe yang menjuarai Sausage Man Championship Indonesia.
“Waktu itu berhasil juara satu dari ratusan tim yang bertanding. Dari situ kita langsung ke SEA (SEA Sausage Man Championship -red). Dari situ iseng chat Pak AP (CEO RRQ -red) menawarkan mau ke SEA bisa pakai nama RRQ nggak? Setelah meeting akhirnya langsung setuju ditarik ke RRQ.”
Selain gembira karena bisa menjadi bagian dari Team RRQ, Pinoy juga mengaku awalnya sempat tidak percaya.
“Waktu itu kayak nggak percaya. Bertanding di kelas Asia tenggara, yang pertama mewakili Indonesia, yang kedua bawa nama RRQ. Jadi termotivasi. Pengen ngebuktiin ke keluarga dan tim RRQ kalau kita emang pantes berada di sini.”
Suka Duka RRQ Pinoy Sebagai Pro Player
Pinoy mengakui adanya perbedaan antara sebelum dan sesudah bergabung dengan tim esports profesional.
“Ada lah dampaknya. Sekarang jadi lebih banyak yang kenal, jadi banyak temen baru, keluarga baru, ruang lingkup yang lebih luas. Tapi tetep inget biar nggak sombong. Nggak mentang-mentang gue RRQ nih,” terangnya.
Sementara dukanya, Pinoy mengaku harus lebih pintar mengatur waktu. “Jadi ada yang dikorbanin terutama di waktu. Kayak kita jadi jarang keluar rumah, jarang main bareng temen, jarang bisa bareng keluarga. Paling itu aja sih,” terangnya.
Pinoy juga harus membagi waktu antara kuliah dengan game. “Tanggung jawab aja sih. Risiko. Waktu pertama masuk RRQ juga ditanya gimana bagi waktu dengan kuliah.”
Menurut Pinoy, tim RRQ juga mendorong member untuk tetap kuliah dan tidak terlena dengan kesibukan bermain game.
Harapan RRQ Pinoy
Pinoy masih memiliki banyak harapan dan ambisi di bidang esports yang ingin dicapai. Saat ini dia masih mengejar ambisi untuk bisa meraih juara pertama di tingkat Asia Tenggara.
“Yang di SEA kemarin kita juara 5 itu aku sedih. Ambisi aku gede banget pengen juara. Sedih banget kemarin. Tapi tahun ini ada lagi kan, ini pengen ngebuktiin kalau di SEA kita bisa juara.”
Untuk itu Pinoy dan tim melakukan berbagai persiapan untuk menghadapi persaingan yang lebih ketat.
“Yang pertama mental dulu, baru strategi. Kalau mental nggak bagus percuma juga kita punya strategi. Yang penting mental, kesehatan, sama strategi yang matang. Sama kita harus jaga konsentrasi dan konsistensi.”
Selain itu, Pinoy juga berharap kalau komunitas gim Sausage Man akan lebih berkembang di Indonesia dan lebih banyak yang bermain.
“Biar lebih banyak saingan juga. Biar lebih termotivasi lagi,” tuturnya.