Banyak orang yang menyebutkan kalau kualitas itu bersifat subjektif, game yang kamu anggap bagus belum tentu mendapat sambutan yang sama di luar. Tapi, di sejarah video game, ada beberapa kandidat game terburuk yang keampasannya sudah tidak bisa diganggu gugat.
Sebagai industri yang sudah berjalan selama hampir 50 tahun, pastinya sudah banyak video game yang dirilis ke pasaran. Dari game kasual seru MPL Indonesia sampai game dengan cerita kompleks seperti seri Final Fantasy, ada berbagai jenis game yang bisa kamu temukan saat ini.
Dengan banyaknya game yang ada sekarang, tidak heran kalau ada beberapa yang pantas menjadi kandidat game terburuk. Entah dari grafis, gameplay, atau keanehan lainnya, Pro sangat dianjurkan untuk menghindari 10 game terburuk berikut jika ingin hidup kamu bahagia!
1. Big Rigs: Over the Road Racing
Daftar game terburuk apapun tidak akan lengkap tanpa kehadiran Big Rigs: Over the Road Racing yang keburukannya sudah memiliki reputasi sendiri. Dirilis di tahun 2003 untuk PC, banyak kritik yang sudah sepakat menilai Big Rigs sebagai game terburuk di sejarah.
Di sini, kamu akan bermain sebagai supir truk yang harus mengantarkan barang dari satu tempat ke tempat lainnya. Sayangnya, sepertinya developer Stellar Stone kehabisan dana atau waktu dan game ini dirilis dengan kondisi jauh dari kata selesai.
Lawan kamu sama sekali tidak akan bergerak, dan polisi yang dijanjikan bisa mengejar kamu juga batang hidungnya tidak terlihat sama sekali, Pro. Jangankan dengan pesaingnya di PC, game balap mobil Android juga banyak yang lebih bagus dibandingkan produk gagal ini.
Ditambah dengan visual buruk yang bikin sakit mata serta banyaknya bug yang bisa kamu temui di dalam game, wajar jika Big Rigs disebut sebagai game terburuk di sejarah. Buktinya, di situs Metacritic, game ini mendapat skor aggregat 8 dari 100 saja, Pro!
2. Ride to Hell: Retribution
Sebagai game yang proses pengembangannya memiliki banyak masalah, tidak heran Ride to Hell: Retribution menjadi kandidat game terburuk. Dirilis di tahun 2013 untuk Steam, konsol Xbox 360, dan PS3, game terburuk ini sebenarnya sudah mulai ‘dimasak’ dari tahun 2008, Pro.
Game Ride to Hell sendiri menceritakan konflik antara geng moge di Amerika Serikat. Developer Eutechnyx sendiri berambisi untuk mengembangkan Ride to Hell sebagai game open world mirip dengan seri game terbaik Grand Theft Auto.
Sayangnya, dengan penerbit Deep Silver yang mundur dari proyek, Ride to Hell berubah jadi game aksi biasa dengan visual dan gameplay ampas. Proses pengembangan game yang penuh masalah tersebut juga tercermin dari banyaknya bug yang bisa kamu temui di game, Pro.
Niatnya ingin membuat game balap motor seru, hasilnya malah sering dibandingkan dengan Big Rigs: Over the Road Racing sebagai game terburuk! Di situs Metacritic, bahkan game Ride to Hell versi PC saat ini hanya mengantongi skor agregat 16 dari 100.
3. Left Alive
Meskipun game RPG terbaik Final Fantasy tetap menjadi seri andalan Square Enix, developer satu ini juga memiliki beberapa seri game lain yang tidak kalah menarik. Salah satunya adalah game Front Mission yang menggambarkan dunia penuh robot raksasa bernama Wanzer.
Setelah sempat menghilang, Square Enix akhirnya kembali mengunjungi dunia Front Mission melalui game Left Alive yang dirilis di Steam dan konsol PS4. Alih-alih menerima sambutan hangat, sayangnya game Left Alive malah menjadi target kecaman para gamer, Pro.
Pasalnya, Left Alive mengusung gameplay berbasis stealth ala game Metal Gear Solid yang jauh berbeda dengan game Front Mission yang biasanya mengambil genre strategi. Bukannya seru-seruan naik robot, kamu malah harus sembunyi-sembunyi dari robot tersebut.
Kualitas konten yang ditawarkan juga sayangnya buruk dengan jumlah bug maupun pergerakan musuh yang seringkali absurd. Hasilnya bisa kamu lihat di situs Metacritic, di mana game Left Alive versi PC hanya bisa memperoleh skor agregat 37 dari 100.
4. Final Fantasy: All The Bravest
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Final Fantasy banyak disebut sebagai salah satu seri game RPG terbaik di sejarah. Walhasil, banyak fans yang sudah menunggu munculnya game Final Fantasy di platform mobile seperti iOS maupun Android, Pro.
Sayangnya, developer Square Enix (SE) melakukan blunder besar dengan merilis game Final Fantasy: All the Bravest. Final Fantasy versi gratisan ini banyak dikecam karena memiliki banyak konten berbayar yang harganya tidak masuk akal serta gameplay yang kelewat simpel.
Meskipun game ini juga menawarkan banyak karakter dari game Final Fantasy lain, tetap tidak mencegah All the Bravest diejek sebagai game terburuk di sejarah. Sampai saat ini, All the Bravest hanya bisa meraih skor agregat 25 dari 100 di situs Metacritic.
5. Alone in the Dark: Illumination
Memang sekarang sudah menghilang, tapi Alone in the Dark dulu banyak menuai pujian sebagai game horor yang lebih seram dibandingkan Resident Evil sekalipun. Di tahun 2015 dulu, seri ini sempat melakukan comeback dengan Alone in the Dark: Illumination yang meluncur di PC.
Sayangnya, Illumination melenceng jauh dari pendahulunya. Bukannya mengandalkan elemen horor dan survival, game ini malah mengutamakan elemen aksi dan kerjasama antar pemain. Terlihat jelas bahwa developer Pure FPS terinspirasi dari game Left 4 Dead yang populer.
Selain konsep yang melenceng, eksekusinya juga amburadul. Dari grafis pas-pasan, gameplay membosankan, sampai banyaknya glitch, pemain yang mengharapkan kembalinya game horor terbaik ini cuma bisa pasrah.
Tidak heran mengapa game terburuk yang satu ini hanya memiliki skor agregat 19 dari 100 di situs Metacritic.
6. Yaris
Di sejarah dunia game, ada beberapa brand yang menggunakan media game itu sendiri sebagai promosi. Ada game klasik Pepsiman di PS1 yang tentunya merupakan iklan dari Pepsi. Dan di tahun 2007, Toyota juga mengeluarkan game Yaris di Xbox 360 sebagai bentuk promosi.
Sesuai dengan namanya, di game ini kamu bertugas mengemudikan mobil Toyota Yaris di sebuah sirkuit penuh tantangan sambil menghindari musuh, Pro. Meskipun kedengarannya menarik, eksekusinya benar-benar gagal total.
Selain grafis yang sangat buruk, kontrol yang ditawarkan juga amburadul, yang tentunya fatal untuk game balapan, Pro. Meskipun dulu bisa diunduh secara gratis, tetap Yaris menerima banyak kecaman dari para kritik maupun pemain, Pro.
Di situs Metacritic sendiri, game terburuk ini hanya bisa mengantongi skor agregat 17 dari 100.
7. Fast & Furious Showdown
Pro pastinya sudah kenal dengan seri film Fast & Furious yang sangat populer. Tapi, Pro tahu tidak kalau si botak Dominic Toretto dan krunya pernah beberapa kali mengunjungi dunia game, salah satunya melalui game Fast & Furious: Showdown yang rilis di tahun 2013?
Untuk kamu yang berharap bahwa game tersebut bisa seseru filmnya, sayangnya kamu harus kecewa, Pro. Meskipun Showdown banyak mengambil momen ikonik dari beberapa film Fast & Furious, eksekusinya benar-benar amburadul.
Memang dari visual, game ini tidak buruk-buruk amat. Tapi, dengan kontrol mobil yang buruk, gameplay membosankan, serta banyaknya bug, kamu dianjurkan untuk menghindari game ini. Apalagi dengan banyaknya game balap mobil terbaik yang ada di pasaran.
Buktinya, versi PS3 dari Showdown saat ini hanya mentok di skor agregat 21 dari 100 di situs Metacritic, Pro.
8. eFootball 2022
Untuk kita yang di Indonesia tumbuh bersama game PES atau dulu WE dari Konami, sedih melihat nasib game ini sekarang, Pro. Kalah saing dengan seri game olahraga terbaik FIFA dari EA, seri ini ganti nama menjadi eFootball dan mengadopsi model free-to-play alias gratis untuk dimainkan.
Meskipun menyandang Lionel Messi di cover, jangan harap kualitasnya bisa menyamai sang legenda Argentina tersebut, Pro. Dari konten yang minim, fitur online yang hampir tidak berfungsi, grafis kacau, dan banyaknya bugs, game ini sudah banyak menerima hujatan dari kritik maupun fans.
Konami sendiri sudah menjanjikan update untuk memperbaiki masalah pada game eFootball ini. Tapi, sejak pertama kali meluncur di September 2021 lalu untuk Steam dan konsol, belum ada update signifikan yang muncul, Pro.
Walhasil, tidak heran kalau game terburuk ini hanya bisa meraih skor agregat 25 dari 100 untuk versi PC di situs Metacritic.
9. E.T. the Extra-Terrestrial
Coba kamu bayangkan, seburuk apa game E.T. the Extra-Terrestrial sampai bisa menyebabkan Krisis Video Game Tahun 1983? Benar sekali Pro, game adaptasi dari film yang berjudul sama ini disebut sebagai salah satu faktor penyebab salah satu krisis terbesar di sejarah video game.
Di game ini, kamu bermain sebagai karakter alien E.T. yang harus mencari komponen alat komunikasi untuk bisa menghubungi planet asalnya. Selain grafis yang buruk, banyak kritik yang menilai bahwa gameplay yang diusung juga tidak asik dimainkan dan tidak nyambung dengan film-nya.
Masalahnya, Atari selaku developer kelewat optimis dan sudah menyiapkan jutaan kaset game E.T. untuk dijual. Walhasil, banyak kaset game E.T. yang saat itu dirilis untuk platform Atari 2600 gagal terjual dan menghasilkan kerugian besar untuk Atari.
Atari sendiri akhirnya bangkrut dan industri game sampai harus vakum selama beberapa tahun sampai konsol Nintendo Entertainment System dirilis di tahun 1985. Nasib dari Atari serta jutaan kaset yang tidak terjual tersebut bahkan sempat diulas di film dokumenter Atari: Game Over, lho.
10. Superman 64
Seperti banyak game terburuk lainnya, amburadulnya Superman 64 merupakan hasil dari proses pengembangan yang penuh masalah. Mengusung nama The New Superman Adventures, game ini lebih akrab disebut dengan nama Superman 64 karena rilis di konsol Nintendo 64.
Di game ini, kamu berperan sebagai Superman yang harus menyelamatkan teman-temannya yang terperangkap di dunia virtual buatan Lex Luthor. Sayangnya, developer Titus Interactive banyak cekcok dengan pihak Warner Bros. dan DC Comics selaku pemegang lisensi, Pro.
Alih-alih memainkan Superman yang serba kuat, pemain malah sibuk terbang melalui sederetan ring atau cincin tidak jelas di udara. Superman itu sendiri juga di sini digambarkan terlalu lemah dan sama sekali tidak asik dimainkan dan malah membosankan, Pro.
Berhubung game ini dan E.T. masuk kategori game jadul, memang tidak banyak hasil review yang tersisa di internet. Tapi jangan salah Pro, kedua game ini tetap pantas menyandang gelar game terburuk di sejarah!